MahasiswaPPL BKI IAIN Surakarta bekerjasama dengan Lembaga PPAP Seroja Surakarta, menyelenggarakan acara "Parenting" pada hari Kamis (27/8).Acara ini dihadiri oleh wali murid dari siswa-siswi PAUD Seroja bersama ketua koordinator PAUD Seroja, Cristi Natalia.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hai shobat? Saya disini akan menjelaskan sedikit tentang jenis jenis perenting yang ada di PAUD. Sebelum mengenal jenis jenis apa saja, saya akan menjelaskan sedikit apa sih pengertian parenting itu?Parenting adalah upaya pendidikan yang dilaksanakan orang tua dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di sekitar lingkungan atau dalam keluarga dalam berbentuk belajar secara mandiri. Parenting juga berproses interaksi kelanjutan kepada orangtua terhadap anaknya yang meliputi aktivitas keseharian orang tua, serta memberikan keteladanan anaknya melalui informasi yang diberikan orang tua terhadap anaknya dan orang yang disekitar adalah jenis – jenis program parenting yang ada di PAUD Parents gatheringAdalah pertemuan antara pihak lembaga paud terhadap wali murid guna membicarakan program – program yang ada di PAUD dalam hubungannya dengan bimbingan dan pengasuhan anak di keluarga guna anak bisa tumbuh berkembang secara class Adalah pembelajaran anak dengan orangtua yang diadakan pada awal masuk sekolah atau ajaran baru, dalam rangka pengenalan program – program yang ada di paud tersebut. Dengan adanya foundation tersebut anak pertama kali masuk sekolah tidak terkejut akan program apa yang akan di konsultasiAdalah hari kegiatan pertemuan konsultasi bagi orang tua yang diselenggarakan oleh lembaga kegiatan program yang ada dalam lembaga PAUD untuk mengembangkan cara mengajar yang baik dengan cara mengundang tokoh atau praktisi PAUD yang komponen, pakar dongeng, phisikolog, dan KonsultasisiHari dimana kegiatan pertemuan antara orang tua dan lembaga PAUD untuk melakukan sharing / konsultasi tentang anaknya, kegiatan ini diadakan agar orang tua mengetahui tingkahlaku anak-anak keseharian selama mengikuti kegiatan belajar, dan jumlah hari yang disediakan biasanya disesuaikan dengan tinggi rendahnya kendala atau jumlah orang tua yang melkukan itulah jenis – jenis program yang tepat untuk program paud. Dengan diadakan hal tersebut akan lebih mengunggulkan murid – murid anda. Lihat Humaniora Selengkapnya Iniberarti kerjasama antara guru PAUD dengan orangtua dalam mendidik anak harus dilakukan lebih optimal lagi. Untuk memunculkan kerjasama tersebut pihak lembaga PAUD perlu menyelenggarakan praktek layanan bimbingan dan konseling bagi wali murid. Praktek layanan bimbingan dan konseling bagi wali murid ini disebut dengan layanan konsultasi.
Pandemi Covid-19 merubah segala aktifitas di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Pendidikan anak usia dini berperan penting dalam pembentukan mental dan karakter anak. Orang tua harus senantiasa memperbarui ilmunya agar mampu mendidik dan mengasuh anak sesuai usia dan perkembangan zaman. Selama masa pandemi, proses pembelajaran di TK Aisyiyah Sukodono sebagian besar dilakukan secara online, hal ini membuat orang tua merasa kesulitan dalam medampingi anak belajar dirumah, selain itu juga guru belum pernah mendapatkan pelatihan tentang deteksi dini perkembangan anak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengotimalkan ketrampilan orang tua dalam mengasuh anak sesuai tahapan usia dan memberdayakan guru untuk dapat mendeteksi secara dini perkembangan anak didiknya. Metode Pengabdian dengan memberikan penyuluhan kepada wali murid TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo tentang positive parenting untuk mengoptimalkan potensi anak dan memberikan pelatihan deteksi dini tumbuh kembang anak dengan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP pada guru TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dikuti oleh 23 wali murid dan 8 guru. Berdasarkan hasil penilaian sebelum mengikuti kegiatan parenting education sebagian besar wali murid 71% memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengasuhan anak, dan setelah mengikuti kegiatan, sebagian besar wali murid 54% pengetahuan ibu tentang pengasuhan anak menjadi baik. Sedangkan untuk guru, sebelum pelatihan seluruhnya belum bisa menggunakan KPSP dan setelah pelatihan seluruhnya menjadi bisa menggunakan KPSP untuk deteksi dini perkembangan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan orang tua tentang pengasuhan anak, kegiatan ini berdampak langsung bagi orang tua khususnya ibu karena mereka menjadi tahu kesalahannya selama ini dalam mengasuh anak sehingga ke depan dapat memperbaikinya serta para guru menjadi mampu melakukan deteksi dini perkembangan dengan KPSP dan akan menggunakan KPSP untuk deteksi dini adanya penyimpangan atau keterlambatan perkembangan anak didiknya. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Available online at DOI Peer reviewed under responsibility of Universitas Nusantara PGRI Kediri. © 2022 Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara This is an open access article under the CC BY license Pemberdayaan Keluarga dalam Pengasuhan Anak dengan Parenting Education dan Optimalisasi Peran Guru dalam Deteksi Dini Perkembangan Anak di TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo Hesty Widowati1*, Sri Mukhodim Faridah Hanum2, Zaki Nur Fahmawati3, Sekarlita Normaulida Anggraini4 hesty srimukhodimfaridahhanum zakinurfahmawati sekarlitana70 1,2,4Program Studi Pendidikan Profesi Bidan 3Program Studi Psikologi 1,2,3,4 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Received 07 04 2022. Revised 25 06 2022. Accepted 03 07 2022. Abstract The Covid-19 pandemic has changed all activities in all fields, including the field of education. Early childhood education plays an important role in the mental and character formation of children. Parents must always update their knowledge to be able to educate and care for children according to age and development of the times. During the pandemic, the learning process at Aisyiyah Sukodono Kindergarten was mostly done online, this made it difficult for parents to accompany their children to study at home, besides that teachers had never received training on early detection of child development. This activity aims to optimize the skills of parents in caring for children according to age stages and empower teachers to be able to detect early development of their students. The Service Method is by providing counseling to the guardians of Aisyiyah Sukodono Sidoarjo Kindergarten students about positive parenting to optimize children's potential and providing training on early detection of child growth and development with a developmental pre-screening questionnaire KPSP for Aisyiyah Sukodono Sidoarjo Kindergarten teachers. This community service activity was attended by 23 parents and 8 teachers. Based on the results of the assessment before participating in parenting education activities, most of the parents 71% had less knowledge about parenting, and after participating in the activity, most of the parents 54% had good knowledge about parenting. Meanwhile, for teachers, before training all of them could not use KPSP and after training, all of them became able to use KPSP for early detection of developments. This shows that there is an increase in the knowledge of parents about child care and teachers are able to carry out early detection of developments with KPSP. Keywords Child care, Early detection of child development, Parenting. Abstrak Pandemi Covid-19 merubah segala aktifitas di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Pendidikan anak usia dini berperan penting dalam pembentukan mental dan karakter anak. Orang tua harus senantiasa memperbarui ilmunya agar mampu mendidik dan mengasuh anak sesuai usia dan perkembangan zaman. Selama masa pandemi, proses pembelajaran di TK Aisyiyah Sukodono sebagian besar dilakukan secara online, hal ini membuat orang tua merasa kesulitan dalam medampingi anak belajar dirumah, selain itu Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk juga guru belum pernah mendapatkan pelatihan tentang deteksi dini perkembangan anak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengotimalkan ketrampilan orang tua dalam mengasuh anak sesuai tahapan usia dan memberdayakan guru untuk dapat mendeteksi secara dini perkembangan anak didiknya. Metode Pengabdian dengan memberikan penyuluhan kepada wali murid TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo tentang positive parenting untuk mengoptimalkan potensi anak dan memberikan pelatihan deteksi dini tumbuh kembang anak dengan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP pada guru TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dikuti oleh 23 wali murid dan 8 guru. Berdasarkan hasil penilaian sebelum mengikuti kegiatan parenting education sebagian besar wali murid 71% memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengasuhan anak, dan setelah mengikuti kegiatan, sebagian besar wali murid 54% pengetahuan ibu tentang pengasuhan anak menjadi baik. Sedangkan untuk guru, sebelum pelatihan seluruhnya belum bisa menggunakan KPSP dan setelah pelatihan seluruhnya menjadi bisa menggunakan KPSP untuk deteksi dini perkembangan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan orang tua tentang pengasuhan anak, kegiatan ini berdampak langsung bagi orang tua khususnya ibu karena mereka menjadi tahu kesalahannya selama ini dalam mengasuh anak sehingga ke depan dapat memperbaikinya serta para guru menjadi mampu melakukan deteksi dini perkembangan dengan KPSP dan akan menggunakan KPSP untuk deteksi dini adanya penyimpangan atau keterlambatan perkembangan anak didiknya. Kata kunci Deteksi dini perkembangan anak, Parenting, Pengasuhan anak. ANALISIS SITUASI Perubahan zaman membuat orang tua menghadapi tantangan yang semakin besar dalam mendidik dan mengasuh anak. Sebagai orang tua harus selalu belajar bagaimana mendidik dan mengasuh anak dengan baiksesuai dengan zamannya dan cara mendidik anak saat ini tidak bisa disamakan dengan zaman dulu. Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk membentuk anak yang berkualitas, anak seharusnya dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga anak tersebut siap memasuki pendidikan dasar serta menjalani kehidupan di masa dewasa. Pendidikan anak usia dini sangat berperan penting dalam pembentukan mental dan karakter anak, yang dimulai sejak usia 0-5 tahun sebelum masuk sekolah dasar Fatmawati, 2019. Taman Kanak-Kanak TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini usia 6 tahun atau di bawahnya dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut Akhyadi, 2018. Pandemi Covid-19 merubah segala aktifitas di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Setiap lembaga pendidikan dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi merasakan perubahan Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk yang signifikan dalam proses pembelajaran yang semula dengan metode tatap muka sekarang berubah menjadi pembelajaran daring/online dan dilaksanakan dari rumah masing-masing. Banyak tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah, baik oleh institusi pendidikan, guru, peserta didik dan orang tua. Pembelajaran daring menuntut semua pihak mulai dari guru, orang tua serta murid saling bekerja sama. Orang tua juga memilki peran yang sangat penting dalam membantu anaknya dalam proses pembelajaran saat di rumah Prawanti, 2020. Taman Kanak - Kanak “AISYIYAH BA I Sukodono” yang berlokasi di Jalan Raya dungus krian RT 02 RW. 01, Desa Sambungrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo ini berdiri sejak tanggal 17 Juli 2008 dan didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. TK Aisyiyah Bustanul Athfal adalah sekolah Taman Kanak-Kanak yang menggunakan dasar budaya islami beriman, bertaqwa, cerdas, kreatif. Saat ini, sekolah dijalankan oleh 8 orang guru dan pada tahun Akademik 2020/2021 jumlah siswa sebanyak 27 siswa. Selama masa pandemi, proses pembelajaran di TK Aisyiyah BA Sukodono sebagian besar dilakukan secara daring/ online, hal ini menimbulkan berbagai keluhan dari orang tua seperti merasa stress karena merasa kesulitan dalam medampingi anak belajar dirumah. Di TK Aisyiyah BA Sukodono, keseluruhan guru belum pernah mendapatkan pelatihan khusus terkait perkembangan anak sesuai tahapan usia sehingga belum ada kegiatan pemeriksaan khusus untuk mendeteksi gangguan perkembangan pada anak. Kepala sekolah mengaku bahwa sekolah belum pernah mengadakan kegiatan parenting selama pandemi. Kegiatan parenting pernah sekali dilakukan dan sudah beberapa tahun yang lalu sebelum adanya pandemi. Pihak sekolah menyadari perlunya diadakan kembali kegiatan parenting yang dapat membantu orang tua dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi saat mengasuh anak. Salah satu metode dalam membangun karakter kehidupan di tengah masyarakat global adalah dengan pengembangan program parenting karena kualitas hubungan keluarga menjadi salah satu unsur pentingnya Ade Sadikin Akhyadi, 2018. Kegiatan parenting pada umumnya dilakukan oleh orang tua kandung kepada anaknya dan merupakan bentuk kegiatan informal untuk menyelaraskan kegiatan pengasuhan dan pendidikan antara di PAUD / TK dan di rumah. Oleh karena itu, diharapkan setiap lembaga pendidikan anak usia dini memfasilitasinya melalui penyelenggaraan program Parenting Maimun, 2016. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu diadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat menunjukkan pentingnya program parenting bagi orang tua untuk membangun hubungan keluarga yang berkualitas, selain itu juga perlunya memberdayakan guru dalam deteksi perkembangan anak agar mampu mendeteksi Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk sedini mungkin adanya penyimpangan atau keterlambatan perkembangan anak didiknya. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi pada orang tua wali murid TK ABA Sukodono khususnya ibu dengan tema positive parenting untuk mengoptimalkan potensi anak dan melatih guru untuk dapat melakukan deteksi dini perkembangan anak menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP. SOLUSI DAN TARGET Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, tim pengabdi memberikan solusi yang digunakan dan menetapkan target sebagai berikut Tabel 1. Solusi dan target tim pengabdian Orang tua belum memahami pola pengasuhan anak sesuai tahapan usia dan karakter anak Memberikan edukasi tentang tentang positive parenting sesuai tahapan usia dan karakter anak untuk mengoptimalkan potensi anak. 05 Maret 2022 Aula TK Aisyiyah Sukodono Adanya peningkatan pengetahuan orang tua tentang pola pengasuhan anak yang baik. Guru belum pernah mendapatkan pelatihan tentang deteksi dini perkembangan anak balita Pelatihan deteksi dini perkembangan anak balita dengan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP 05 Maret 2022 Aula TK Aisyiyah Sukodono Guru mampu menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP untuk mendeteksi perkembangan anak. METODE PELAKSANAAN Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan beberapa tahapan, tahapan tersebut diperlihatkan pada gambar sebagai berikut. Gambar 1. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat Analisis situasi & penentuan masalah prioritas Solusi Permasalahan Parenting education dan Pelatihan deteksi dini perkembangan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Pe Metode Pelaksanaan Pretest, pemberian materi parenting untuk wali murid dan pelatihan deteksi dini perkembangan untuk guru Evaluasi Kegiatan Post test Luaran Peningkatan pengetahuan wali murid dan guru Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk HASIL DAN LUARAN Kegiatan parenting education dengan tema Positive parenting untuk mengoptimalkan potensi anak dilaksanakan pada tanggal 05 maret 2022, di aula TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo, dihadiri oleh 24 wali murid. Sebelum materi disampaikan oleh tim pengabdi, wali murid diberikan soal pretest untuk mengukur pengetahuan ibu tentang materi yang akan disampaikan. Setelah materi disampaikan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, kemudian wali murid mengerjakan soal posttest. Hasil pretest dan posttest dapat dilihat dari gambar berikut. Gambar 2. Bagan Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa sebelum mengikuti kegiatan parenting education sebagian besar wali murid 71% memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengasuhan anak, dan setelah mengikuti kegiatan parenting education sebagian besar wali murid 54% pengetahuan ibu tentang pengasuhan anak menjadi baik. Wali murid mengaku senang dengan kegiatan ini karena dapat menambah wawasan dan ketrampilan mengasuh anak yang penting untuk perkembangan anak. Gambar 3. Tim pengabdi dan wali murid TK Aisyiyah setelah kegiatan parenting education Untuk kegiatan pelatihan deteksi dini perkembangan anak balita juga dilaksanakan pada tanggal 05 maret 2022, di aula TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo, setelah kegiatan parenting education yang diikuti oleh 8 guru. Tujuan deteksi dini perkembangan adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Skrining/pemeriksaan dilakukan oleh 71%8% 21%29% 17%54%0%50%100%kurang cukup baikPengetahuan Wali Murid TK Aisyiyah Sukodono Sidoarjo Sebelum dan Setelah Mengikuti Kegiatan Parenting Education Pretest Posttest Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk tenaga kesehatan, guru TK dan petugas PAUD terlatih Kemenkes RI, 2016. Para guru antusias mendengarkan penjelasan dari tim pengabdi tentang deteksi dini perkembangan anak balita dengan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP, sebelum pelatihan ini para guru mengaku belum mengenal apa itu KPSP dan belum tahu bagaimana cara menggunakannya. Setelah mengikuti pelatihan, seluruh guru dapat memahami dan mampu menggunakan KPSP untuk mendeteksi secara dini gangguan perkembangan pada anak, sehingga jika ada gangguan dapat segera tertangani untuk mencegah terjadinya keterlambatan perkembangan pada anak. Tindak lanjut yang akan dilakukan setelah pelatihan ini yaitu dengan mengaplikasikannya kepada anak didik yang akan didampingi oleh tim pengabdi dan akan dilakukan rutin setiap 6 bulan untuk mengevaluasi dan memantau perkembangan anak. Gambar 4. Tim pengabdi dan guru TK Aisyiyah setelah kegiatan pelatihan SIMPULAN Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan lancar dan para wali murid dan guru TK Asiyiyah Sukodono Sidoarjo antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini dapat menjadi sarana peningkatan pengetahuan dan upgrade ilmu yang berdampak langsung bagi orang tua khususnya ibu karena mereka dapat menilai pola asuh yang telah diterapkan selama ini sehingga ke depan dapat memperbaikinya serta para guru menjadi mampu melakukan deteksi dini perkembangan dengan KPSP dan akan menggunakan KPSP untuk deteksi dini adanya penyimpangan atau keterlambatan perkembangan anak didiknya. Keterbatasan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pembahasan terfokus pada satu topik parenting dan tempat pelaksanaan kegiatan terbatas di TK ABA Sukodono Sidoarjo. Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya perlu pembahasan beberapa topik parenting dengan jangkauan yang lebih luas. Jurnal ABDINUS Jurnal Pengabdian Nusantara, 6 3, 2022, 709-715 Hesty Widowati, Sri Mukhodim Faridah Hanum, Dkk DAFTAR RUJUKAN Akhyadi, Ade Sadikin; Mulyono, Dinno. 2018. Program Parenting Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Keluarga. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdimas IKIP Siliwangi Volume 1 Nomor 1, Januari 2018 Fatmawati, Ery; Sakinah; Astuti, Sri. 2019. Peningkatan Motivasi Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Parenting Class Di Paud Buah Hati Bunda. Jurnal Abdimas Madani, Vol 1 No 1, Januari 2019 hal 33-36 Kemenkes RI. 2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Kemenkes RI Maimun. 2016. Evaluasi Program Parenting Pada Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Di Kota Mataram. Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 3. Prawanti, Lia Titi dan Woro Sumarni. 2020. Kendala Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES. Suparnia; Zuhana, Nina. 2020. Program Kemitraan Masyarakat Pkm Menjadi Orang Tua Cerdas Dengan Parenting Education. Jurnal LINK, 16 2, 2020, 117 - 123 ... Kegiatan parenting pada umumnya dilakukan oleh orang tua kepada anaknya dan merupakan bentuk kegiatan informal untuk menyelaraskan kegiatan pengasuhan dan pendidikan dan di rumah Widowati et al., 2022. Oleh karena itu, diharapkan setiap lembaga pendidikan memfasilitasinya melalui penyelenggaraan program Parenting Maimun, 2016. ...... Pola pengasuhan anak dan motivasi dari orang tua sangat penting bagi anak karena orang tua merupakan sumber pendidikan pertama dan utama bagi anak Rahmadian et al., 2022;Wahy, 2012 dan orang tua merupakan sumber teladan bagi anak Mitra & Adelia, 2021. Pola asuh orang tua berpengaruh terhadap motivasi siswa Hizam & Hamdi, 2020;Septiani et al., 2021;Widowati et al., 2022;Yuliastuti et al., 2020 ...Farida Nur KumalaCicilia Ika RahayunitaSri RahayuDwi Agus Setiawanp> Community service activities aim to increase motivation and help parents in parenting. The method consists of several stages 1. Counseling for parents by motivating parents to support their children's learning, material delivery activities, sharing sessions, ending with questions and answers, 2. Counselling for students, mainly grades 5 and 6, who will face exams to be motivated to study harder. The activities consist of delivering motivational materials for students, question and answer activities, and writing letters to their parents containing the goals that students want to achieve. Implementing the motivation and parenting classes goes according to the planned program. Parents and students were enthusiastic about participating in this training. Some suggestions include the need for regular mentoring activities, bearing in mind the limited knowledge of the community regarding parenting because parents are the first and primary source of education for children. Contohsurat keterangan benar benar. Contoh Proposal Usulan Dana BOP PAUD Tahun 2018 Untuk mendapatkan Dana BOP TK PAUD yang perlu diperhatikan data pada Aplikasi Dapodik PAUD Harus valid baru kemudian mengajukan permohonan. Semoga bisa menjadi referensi bagi Anda sebagai wali kelas. Wabah Corona Virus Disease tahun 2019 Covid-19 tidak hanya dirasakan pada sektor kesehatan, tapi juga merambah ke seluruh sendi kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Akhir tahun 2019 hingga awal 2020, Virus Corona hanya menjadi berita manca negara. Tak disangka, virus yang mematikan itu akhirnya masuk juga ke tanah air. Ratusan nyawa melayang akibat paru-paru yang digerogoti virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok itu. Bahkan, puluhan tenaga medis, baik dokter maupun perawat pun menjadi korban keganasan pandemi ini. Pemerintah Republik Indonesia segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah PP No. 2 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Covid-19 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2020 Covid-19. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan dua surat edaran terkait pencegahan dan penanganan virus tersebut. Yang pertama, Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam siaran pers tanggal 12 Maret 2020, menyampaikan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 yang menginstruksikan untuk segera mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah UKS atau unit layanan kesehatan di perguruan tinggi dengan cara berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan setempat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Dalam siaran pers tangga 24 Maret 2020, Mendikbud Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease Covid-19. Salah satu pokok penting dalam edaran ini adalah keputusan pembatalan ujian nasional UN Tahun 2020. “Setelah kami pertimbangkan dan diskusikan dengan Bapak Presiden dan juga instansi di luar, Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan ujian nasional di tahun 2020. Tidak ada yang lebih penting daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya,” katanya, di Jakarta, Selasa 24/3/2020. Menjelaskan mengenai mekanisme ujian sekolah, Mendikbud mengatakan, ujian atau tes yang yang diselenggarakan dalam bentuk tatap muka tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilakukan sebelum terbitnya edaran ini. Ujian sekolah dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya. Sekolah yang telah melaksanakan ujian sekolah dapat menggunakan nilai ujian tersebut untuk menentukan kelulusan siswa. Bagi sekolah yang belum melaksanakan ujian sekolah berlaku ketentuan 1 Kelulusan Sekolah Dasar SD/sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 semester gasal. Nilai semester genap kelas 6 dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan. Adapun kenaikan kelas dilaksanakan dengan ketentuan a Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes yang mengumpulkan siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum terbitnya edaran ini; b UAS untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya. Baik US maupun UAS dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh. Terkait belajar dari rumah, Mendikbud menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan daring atau jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. “Kami ingin menganjurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar dari rumah agar dipastikan gurunya juga mengajar dari rumah untuk menjaga keamanan guru, itu sangat penting,” pesan Nadiem. Dikemukakan, pembelajaran daring atau jarak jauh difokuskan pada peningkatan pemahaman siswa mengenai Virus Corona dan wabah Covid-19. Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar-siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk dalam kesenjangan akses, dan fasilitas belajar di rumah. Bukti atau produk aktivitas belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor atau nilai kuantitatif. “Walaupun banyak sekolah menerapkan belajar dari rumah, bukan berarti gurunya hanya memberikan pekerjaan kepada muridnya. Tetapi juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi membantu muridnya dalam mengerjakan tugasnya. Walaupun bekerja dari rumah, mohon siswa kita juga dibimbing,” jelas Mendikbud Kemdikbud, 2020 Siaran Pers Tanggal 24 Maret 2020. Kagagapan menghadapi situasi yang tidak disangka sebelumnya juga dirasakan masyarakat pendidikan di Eks Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah. Wilayah eks Karesiden Banyumas meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara. Guru SD Negeri 4 Sokanegara, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas bernama Anastasia Dwi Wiwik Indriastuti, misalnya, mengaku sangat bersedih karena harus belajar secara online. Akibat pembelajaran model ini, tugas orang tua menumpuk. Karena, selain menyelesaikan tugas rumah tangga, pekerjaan orang tua juga harus membantu putra-putrinya yang masih sekolah. “Saya merasa belum menjadi guru yang sempurna dengan model pembelajaran online. Saya terbiasa belajar dengan tatap muka. Rasanya lebih bermakna. Dengan tatap muka langsung, kami lebih dekat dan mengerti jiwa anak. Demikian pula anak, mereka bahkan lebih merindukan guru dan temannya dalam belajar. Membangun karakter anak, sangat memerlukan peran serta guru dan orang tua. Sementara belajar online lebih cenderung sekadar pengajaran,” kata Anastasia dalam interview daring, 2 April 2020. Di masa tanggap darurat seperti ini, banyak hal yang bisa dilakukan guru dalam menyukseskan program “Belajar di Rumah.” Itulah sebabnya, Anastasia Dwi Wiwik bersama koleganya Yusef Kurniawan dan Sugito dari Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas memanfaatkan Youtube untuk memberikan materi pembelajaran kepada siswa. “Tidak hanya dari Banyumas, kami juga mengajak guru dari seluruh Indonesia untuk menjadi Guru Tanggap Corona melalui pembelajaran online memanfaatkan Youtube ini,” ujar Yusep Dindik Banyumas, 2020. Dibantu Arifin, SDN 3 Karangtalun Kidul Purwojati dan Sugito dari SDN 2 Samudra, Gumelar, Yusep mencoba menginisiasi kegiatan pembelajaran memanfaatkan media sosial ini. “Mengkreasi ini tidak mudah. Tidak semua peserta didik mempunyai kuota yang cukup. Apalagi sebagian dari mereka berada di daerah yang tidak terjangkau jaringan internet,” ujar pria yang pernah menjadi guru teladan 10 besar Provinsi Jawa Tengah ini. Melalui kanal Youtube, Yusef bersama kawan-kawan membagi ilmunya. Selain sebagai nara sumber, ia juga menjadi host bagi relawan guru yang mau berbagi ilmunya. Mereka bahkan sudah menjadwalkan pembelajaran online secara live streaming. Bak gayung bersambut, inisiatif Yusef, Sugito dan Anastasia mengundang banyak guru bergabung menjadi relawan “Guru Tanggap Corona” melalui pembelajaran online. Dindik Banyumas, 2020. Selain guru, orang tua pun banyak melakukan inisiasi melaksanakan proses belajar-mengajar di musim tanggap darurat Virus Corona ini. Orang tua tidak lagi sekadar menyerahkan pendidikan anak kepada sekolah, tapi mereka sendiri menyelenggarakannya. Karena, saban hari anak di rumah akibat diliburkan dalam rentang waktu yang relatif lama. Maka situasi rumah pun berubah, dari kehidupan rumah tangga menjadi seperti sekolah. Disebut sekolah rumah homeschooling tidak sepenuhnya, karena anak masih terikat dengan sekolah formal. Tapi disebut sekolah formal pun tidak bisa, karena mereka belajar di rumah. Itulah sebabnya, situasi belajar-mengajar di musim tanggap darurat ini lebih cocok disebut Quasi Homeschooling.
1PARTISIPASI WALI MURID DALAM MENGIKUTI PROGRAM PARENTING SCHOOL DAN PENINGKATAN PRESTASI SISWA KELAS IV B DI SDIT SALMAN AL FARISI 2 NGEMPLAK SLEMAN Author: Lanny Sumadi. 69 downloads 84 Views 6MB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents.
KanitDikyasa Bersama Anggota Unit Dikyasa dan Maskot Zeta serta Murid murid PAUD. Dalam kesempatan tersebut Kanit Dikyasa Satlantas Polres Tulungagung Ipda Nenny Sasongko SH bersama anggota yakni aiptu Paiman, Aiptu Suprapto, Bripka Eka dan Bripda Elmma memberikan materi tentang pengenalan peraturan lalu lintas pada usia dini. WaliMurid Puas Hasil Didikan Guru PAUD KB Aisy Lepas Para Siswa. Wali Murid Puas Hasil Didikan Guru Depok Terkini June 21, 2022. Sawangan, Depokterkini.com. Meski sempat kebingungan menjalankan proses belajar mengajar dimasa pandemi para dewan guru PAUD KB (Kelompok Belajar) Aisy, terus berusaha memberikan pendidikan terbaik kepada siswa-siswi 9VFJMvx. 67 319 206 58 485 460 29 94 57

materi parenting wali murid paud